ISO 9001 adalah standar manajemen mutu internasional yang paling banyak digunakan di dunia. Hampir setiap industri, mulai dari manufaktur, kesehatan, pendidikan, hingga jasa, memanfaatkan ISO 9001 sebagai acuan menjaga kualitas produk dan layanan. Karena bisnis terus berkembang, standar ini pun harus selalu diperbarui. Saat ini, ISO 9001:2015 akan segera direvisi, dan versi terbaru diperkirakan terbit pada 2025/2026.
Bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif, memahami persiapan revisi ISO 9001:2026 menjadi hal yang sangat penting. Artikel ini membahas perubahan utama, dampak bagi organisasi, dan strategi praktis yang bisa dilakukan sejak sekarang.
Mengapa Ada Revisi ISO 9001:2026?
ISO melakukan revisi rutin agar standar manajemen mutu tetap relevan dengan tren global. Beberapa faktor utama yang mendorong revisi kali ini antara lain:
-
Perkembangan Teknologi – kemunculan AI, digitalisasi, dan otomasi dalam sistem manajemen.
-
Sustainability & ESG (Environmental, Social, Governance) – dunia bisnis kini dituntut lebih peduli lingkungan dan tanggung jawab sosial.
-
Perubahan Ekspektasi Pelanggan – pelanggan semakin kritis, sehingga organisasi perlu lebih berfokus pada customer experience.
Diperkirakan, ISO 9001 versi baru akan dipublikasikan sekitar tahun 2025/2026.
Perubahan Penting pada ISO 9001:2026
-
Digitalisasi & Teknologi Baru
Organisasi diharapkan mengintegrasikan teknologi digital dalam sistem mutu, termasuk penggunaan perangkat lunak QMS, audit jarak jauh, hingga otomasi proses.
ISO 9001:2026 kemungkinan menambahkan klausul tentang keberlanjutan, pengelolaan lingkungan, dan praktik etis dalam bisnis.
Tidak hanya kualitas produk, tetapi juga kepuasan pelanggan secara menyeluruh akan menjadi indikator penting.
Manajemen risiko akan lebih ditekankan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global. -
Sustainability & ESG
-
Fokus Customer Experience
-
Risk-Based Thinking yang Lebih Kuat
Dampak Revisi ISO 9001:2026 bagi Perusahaan
Revisi ini membawa tantangan sekaligus peluang. Perusahaan besar perlu mengalokasikan sumber daya untuk menyesuaikan sistem, sementara UKM bisa menjadikannya kesempatan untuk meningkatkan daya saing.
Dari sisi sertifikasi, audit internal mungkin akan menambah elemen sustainability, digitalisasi, dan penilaian risiko. Dengan persiapan yang baik, organisasi justru bisa lebih efisien, kredibel, dan dipercaya oleh pasar global.
Strategi Persiapan Menghadapi Revisi ISO 9001:2026
-
Lakukan Audit Gap Analysis
Bandingkan kondisi sistem manajemen mutu perusahaan saat ini dengan draft ISO terbaru.
Bekali karyawan dengan pemahaman tentang perubahan standar agar lebih mudah beradaptasi.
Gunakan software QMS atau sistem ERP untuk mempermudah dokumentasi dan audit.
Konsultan berpengalaman bisa membantu perusahaan mempercepat transisi. -
Pelatihan & Training Tim
-
Integrasikan Sistem Digital
-
Bekerjasama dengan Konsultan / Lembaga Sertifikasi
Perbedaan ISO 9001:2015 dengan ISO 9001:2026
Secara garis besar, ISO 9001:2015 menekankan risk-based thinking dan manajemen mutu berbasis proses. Sementara ISO 9001:2026 akan menambahkan aspek sustainability, digitalisasi, dan pengalaman pelanggan.
Perusahaan yang cepat beradaptasi akan lebih mudah melalui masa transisi sertifikasi.
Revisi ISO 9001:2026 adalah peluang besar untuk meningkatkan mutu dan daya saing bisnis. Dengan mempersiapkan diri sejak dini melalui audit gap, pelatihan, integrasi digital, dan kolaborasi dengan konsultan, organisasi dapat menghadapi perubahan dengan lebih percaya diri.
Jangan tunggu hingga standar baru resmi diberlakukan. Mulailah melakukan langkah persiapan sekarang, agar perusahaan Anda siap menyambut era baru manajemen mutu global.
Post a Comment